Friday, December 02, 2005

Kanker payudara 1(Health Ed-2)

Hingga saat ini, frekuensi kanker payudara mencapai angka 20 persen dari seluruh penyakit kanker. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar 7 juta. Survei terakhir di dunia menunjukkan tiap 3 menit ditemukan penderita kanker payudara dan setiap 11 menit ditemukan seorang perempuan meninggal akibat kanker payudara.
Sementara di Indonesia, rata-rata penderita kanker payudara adalah 10 dari 100 ribu perempuan, menjadikan penyakit ini berada di urutan kedua penyakit kanker yang kerap ditemukan setelah kanker mulut rahim.

Gejala:
Adanya benjolan di payudara, keluar cairan tidak normal dari puting susu yang berupa nanah, darah, cairan encer atau keluar air susu pada ibu yang tidak hamil atau tidak sedang menyusui, perubahan bentuk dan besar payudara, serta kulit, puting susu, dan areola melekuk ke dalam atau berkerut.

Siapakah yang beresiko menderita kanker payudara?
1.Wanita diatas usia 30 tahun
2.Pernah mempunyai riwayat kanker payudara
3.Usia diatas 25 tahun yang keluarganya (Ibu, saudara perempuan ibu, saudara perempuan satu ibu) pernah menderita kanker payudara
4.Tidak menikah
5.Menikah tetapi tidak pernah melahirkan anak
6.Melahirkan anak pertama setelah berusia 35 tahun
7.Tidak menyusui
8.Mengalami trauma berulang kali pada payudara
9.Mendapat haid pertama pada usia yang sangat muda
10.Mengalami radiasi sebelumnya pada payudara (pengobatan keloid)
11.Cenderung kelebihan berat badan
12.Pernah dioperasi payudara atau alat reproduksinya
13.Pernah mendapat obat hormonal yang lama karena mandul
14.Mengalami berbagai macam goncangan jiwa yang hebat dalam kehidupannya (bercerai, tidak dapat menikah, dimadu dan sebagainya)

SARARI (Periksa Payudara Sendiri)
Perlu untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita menemukan adanya benjolan di payudaranya. Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan sendiri. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi, payudara agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan. Cara pemeriksaan adalah sebagai berikut :
·Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada payudara. Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.
·Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua payudara.
·Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa lagi.
·Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala, dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara. Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.
·Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin dini penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh secara sempurna
·Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan.

No comments: